Bisa Kerek Cost Logistik, Aptrindo desak Menhub Tunda Kenaikan Tarif ASDP

Posted // Aug. 3rd 2023 - Category // APTRINDO

Fasilitas Angkutan Penyeberangan.

Indonesia – Pengusaha truk logistik mendesak Menhub Budi Karya Sumadi, untuk menunda penaikkan tarif angkutan penyeberangan ASDP di sejumlah lintasan yang rencananya mulai diberlakukan hari ini, 3 Agustus 2023.

Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan, selain tidak berpihak pada perwujudan performance dan efisiensi biaya logistik nasional yang lebih baik, keputusan penaikkan tarif tersebut juga membuat perusahaan truk logistik makin terjepit lantaran ongkos angkut trucking tidak mungkin turut dinaikkan.

“Kami (trucking) selama ini sulit untuk menaikkan ongkos angkutan barang karena sifatnya business to business atau b to b , sementara disisi lain (tarif penyeberangan) dan kami selaku salah satu pengguna jasanya justru tarifnya dinaikkan. Ini kan tidak fairnes bagi usaha trucking apalagi saat ini kondisi bisnis trucking logistik belum sepenuhnya pulih akibat kondisi Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu,” ujar Gemilang, kepada logistiknews.id, pada Kamis (3/8/2023).

Aptrindo juga mempertanyakan dasar kenaikan tarif penyeberangan ASDP itu selain Bahan Bakar Minyak (BBM) kapal juga memasukkan kenaikan komponen pas pelabuhan dan asuransi.

“Kalau soal asuransi yang harus lebih fairnes sebaiknya tidak hanya oleh Jasa Raharja. Sebaiknya ada juga kompetitornya untuk yang berkaitan dengan asuransi tersebut,” ucap Gemilang.

Dia mengungkapkan, Aptrindo segera melayangkan surat keberatan prihal kenaikan tarif di sejumlah lintasan penyeberangan itu kepada Menhub Budi Karya Sumadi.

“Apalagi selama ini trucking Aptrindo selaku pengguna jasanya di lintasan penyeberangan tidak pernah diajak bicara soal tarif-tarif tersebut,” tegas Gemilang.

Gemilang Tarigan, Ketum DPP Aptrindo

Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengumumkan akan menerapkan penyesuaian tarif baru di 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia, yang berlaku mulai 3 Agustus 2023.

Hal ini mengacu kepada telah disahkannya Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 61 Tahun 2023 tentang Tarif Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan Kelas Ekonomi Lintas Antarprovinsi dan Lintas Antarnegara.

Adapun penyesuaian tarif akan resmi diberlakukan pada 3 Agustus 2023 di 29 lintasan penyeberangan yakni, Merak – Bakauheni, Ketapang-Lembar, Jangkar-Lembar, Jangkar-Kupang, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Surabaya-Lembar, Kendal-Kumai, Sape-Waikelo, Sape-Labuan Bajo, Sape-Waingapu, dan Tanjung Api Api-Tanjung Kalian, Batam-Kuala Tungkal.

Kemudian, Batam-Mengkapan, Batam-Sei Selari, Karimun-Mengkapan, Karimun-Sei Selari, Mengkapan-Tanjung Pinang, Dumai-Malaka, Dabo-Kuala Tungkal, Bajoe-Kolaka, Balikpapan-Taipa, Balikpapan-Mamuju, Bitung-Ternate, Bira-Sikeli, Bitung-Tobelo, Pagimana-Gorontalo, Siwa-Lasusua, dan Batulicin – Garongkong.

Ditopang Layanan Logistik

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) juga optimistis bisnis penyeberangan pascapandemi Covid-19 kian moncer dengan terus menghadirkan layanan prima, khususnya bagi sektor logistik yang menjadi penopang kinerja perusahaan.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan bahwa di era pandemi Covid-19 pada sekitar tahun 2020 tren penumpang maupun kendaraan penumpang yang menggunakan kapal ferry mengalami penurunan drastis lantatan berkurangnya mobilitas masyarakat.

“Namun, untuk layanan sektor logistik masih beroperasi normal, sehingga ASDP tetap melayani secara penuh truk logistik yang membawa barang kebutuhan untuk tetap menjaga pasokan di daerah tetap stabil. Layanan sektor logistik inilah yang masih menopang bisnis penyeberangan ASDP hingga saat ini,” ujar Ira, melalui keterangan tertulisnya baru-baru ini.

Salah satu pemicu, imbuhnya, Pemerintah sejak awal pandemi sangat mendukung aktivitas sektor logistik melalui penyeberangan, dimana tidak ada pembatasan bagi angkutan barang demi menyokong stabilitas bahan pokok di seluruh daerah.

Jika melihat angka, tren pengangkutan logistik melalui ferry terus meningkat tiap tahunnya, dan ini yang menjadi tumpuan kelangsungan bisnis ASDP.

Data mencatat, ASDP melayani 1,065 juta kendaraan logistik pada periode Januari – Juni 2023 yang terdiri dari kendaraan golongan IVB,VB, VIB, VII, VIII dan IX. Sedangkan untuk barang, pencapaian semester I-2023, ASDP berhasil mengangkut hingga 1,01 juta unit yang tercapai 179 persen dari target sebanyak 565 ribu ton barang.

Dari angka produksi tersebut, pada periode Januari – Juni 2023, ASDP berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 699 miliar dari total 1,065 juta unit dan naik 31 persen bila dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 534 milliar. Sementara dari barang curah yang diangkut sebanyak 1,2 juta ton barang, dengan total pendapatan sekitar Rp 7,6 miliar.

Targetkan Rp 5,6 Triliun

Untuk tahun 2023 ini, ASDP menargetkan dapat meraih total pendapatan sebesar Rp 5,6 triliun dengan capaian laba bersih sekitar Rp 700 miliar.

Adapun produksi penyeberangan pada tahun ini, ASDP membidik target penumpang yang dilayani sebanyak  9,9 juta orang, kendaraan roda 2 & 3 sebanyak 6,5 juta unit, kendaraan roda 4 sebanyak 6,6 juta unit, dan total barang yang diangkut sebanyak 1,9 juta ton.

Manajemen pun terus berupaya untuk menjaga stabilitas bisnis pasca Covid-19 ini dengan melakukan efisiensi dan memprioritaskan program yang mendatangkan profit.

Salah satu komitmen, ASDP terus mengakselerasi digitalisasi penyeberangan melalui layanan online ticketing Ferizy yang telah berlaku di 4 pelabuhan utama yakni Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk.

Disamping itu, penerapan metode pembayaran non tunai (cashless) dengan kartu uang elektronik, virtual account dan dompet elektronik yang penerapannya di lebih dari 25 pelabuhan ASDP yang telah mencapai 100 persen.

 

Source: logistiknews

There are currently no related posts.